Showing posts with label Strategi. Show all posts
Showing posts with label Strategi. Show all posts

Thursday, March 12, 2015

Belajar Analisa Supply and Demand

Hal mendasar bagi pemula adalah mengetahui bagaimana dan mengapa harga ini bergerak.
Karenanya penting dipahami bahwa harga bergerak tidak lain hanya karena fungsi serta akibat dari Hukum Penawaran dan Permintaan (Supply and Demand), bukan karena hal lain.
Harga bergerak hanya dan hanya jika perhitungan sederhana ini menjadi tidak seimbang. Anggap saja perdagangan mata uang ini tidak jauh beda dengan perdagangan di pasar2 tradisional kita, harga bawang, misalnya, akan melonjak naik karena berkurangnya pasokan dari Brebes.
Atau karena mendekati hari-hari besar permintaan melonjak, jadi jangan heran kalo ibu-ibu ngomel karena harga ayam naik di pasar2. Hal ini hampir sama saja dengan perdagangan mata uang, hanya beda skala dan medium saja. Karenanya mindset yang paling awal dimiliki oleh seorang trader, adalah
mindset pedagang yang berdagang  arena adanya permintaan dan penawaran.

konsep Supply and Demand Analysis


Mungkin anda ingat dua orang tokoh yang namanya sering disebut dalam disiplin ilmu ekonomi dan fisika.
Yang pertama Adam Smith, pelopor ilmu ekonomi modern sekaligus pelopor sistem ekonomi kapitalisme. Ia telah menyatakan ratusan tahun lalu bahwa jika supply melebihi demand pada suatu level harga tertentu, harga akan turun, dan sebaliknya. Sementara yang kedua adalah Sir Isaac Newton yang dalam hukum geraknya menyatakan bahwa sebuah objek akan tetap dalam aksi gerak (motion) sampai mendapat reaksi kekuatan (force) yang sama atau lebih besar. Lebih sering disebut Aksi dan Reaksi saja.
Kedua contoh sederhana namun brilian ini telah teruji sepanjang masa dan secara langsung merupakan faktor utama dalam pergerakan harga di pasar yang kita trading dan terlibat di dalamnya saat ini. Jika saja mereka memilih karir sebagai trader, bisa jadi mereka adalah trader-trader handal hehehe.

Fokus dari tulisan ini adalah tentang apa yang disebut dalam teknikal analisis konvensional sebagai support (demand) dan resistance (supply).
Kita akan coba gali lebih dalam apa sebenarnya support dan resistance tersebut, bagaimana kita identifikasi dan kuantifikasinya pada chart, dan bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan objektif sehingga menghasilkan profitable trading.

Support (demand) adalah level harga dimana lebih banyak buyer yang bersedia membeli dibanding seller pada level harga tertentu.
Resistance (supply) adalah dimana lebih banyak tersedia supply dibanding buyer yang bersedia membeli supply tersebut pada level harga tertentu.
Coba perhatikan chart di bawah ini untuk indentifikasi apa yg dimaksud dengan Demand

belajar Supply and Demand Analysis
analisa Supply and Demand



Area A menunjukan level harga dimana terjadi keseimbangan relatif atau ekuilibrium antara supply dan demand.
Setiap orang yg ingin jual dan beli di level harga tersebut masih dalam batas-batas keseimbangan, dan harga pun relatif stabil. Pada closing candle (B), hubungan supply dan demand telah bergeser dan tidak lagi seimbang.
Sekarang kita tahu bahwa lebih banyak demand pada level harga A dibanding supply yang tersedia.
Dari mana kita tahu kalau ini benar adanya? Satu-satunya yang menyebabkan harga bergerak naik seperti yg dicontohkan adalah karena pergeseran hubungan suppy/demand.
Pada closing candle B, kita juga dapat simpulkan bahwa ada buyer-buyer yg bersedia beli di level A tersebut namun tertinggal karena harga sudah bergerak naik. Area A ini skarang dapat kita sebut secara objektif sebagai demand (support) area. Label C menunjukan adanya penurunan harga yang kembali ke level demand ini.
Dan disinilah kita mendapat peluang low risk high reward trade karena harga kembali ke area yang sebelumnya telah menunjukan dominasi buyer. Nanti kita bahas bagaimana cara memanfaatkan peluang ini.
Kemudian kita dapat identifikasi supply (resistance) dengan cara membalik logika contoh di atas tersebut.

Simple Strategi

Seorang trader sebaiknya secara konsisten identifikasi area dimana harga kemungkinan berbalik arah (turning point). Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam memanfaatkan pergeseran ekuilibrium supply dan demand, yang juga dipicu oleh emosi manusia berupa Fear, Greed, dan Ketidakpastian.

Jika entry pada situasi reversal dilakukan seperti orang lain, maka kita hanya memiliki sedikit atau tidak punya keunggulan sama sekali dibanding mereka. Karenanya tidak salah kalau kita kesulitan untuk bertahan di market dan membuat profit yg konsisten.
Oleh sebab itu, proses berpikir/analisa harus berujung pada antisipasi gerak harga harga dengan resiko yg minimal dan peluang paling besar. Layaknya nelayan yang menaikan layar, usakahan angin ada dibelakang perahu.
Kita fokus dulu kepada sebuah strategi yang relatif mudah untuk dipahami.

belajar analisa Supply and Demand

Simpel Strategi:

  1. S/D area teridentifikasi pada TF daily (minimal H1).
  2. Saat candle membuat high (A) pada daily chart, pindah ke intra-day time frame (M15
  3. atau M5) untuk mencari peluang Sell/Short entry.
  4. Pada TF kecil ini cari up candle terakhir yang disusul oleh down candle. (gambar bawah)
  5. Entry dilakukan pada down candle kedua, dan tidak perlu menunggu close-nya (gambar bawah)
  6. Penempatan SL sebaiknya di atas garis horisontal area S/D daily, jika anda tipikal intraday di atas garis horisontal hourly.
  7. TP tempatkan pada area Demand (support) berikutnya, atau gunakan risk reward rasio minimal 2:1
Rule untuk intra-day trading

Intra-day trader sebaiknya memiliki pola aturan dalam mengambil keputusan trading. Karena biasanya faktor emosi dapat mempengaruhi analisa dan keputusan trade.
Tidak percaya? coba trade gunakan tick chart atau time frame 1 menit, sangat intens bukan? terasa bagaimana adrenalin anda dipacu every second every minute. Kegagalan mengkontrol emosi berujung pada kegagalan trade.
Jadi dengan mengikuti aturan yang sudah di set, anda dapat mengelola trade dengan baik.

Rule sederhana bagi day trader:
  1. Tiap hari, identifikasi satu area supply dan satu area demand pada time frame H1. Selalu perhatilan posisi harga ini berbanding dengan time frame yang lebih besar (D1)
  2. Entry hanya dilakukan jika harga masuk/mendekati support (demand) atau resistance (supply)
  3. Ada 2 jenis entry, breakout dan pullback (lihat gambar)
  4. Pre-plan: entry, stop loss, dan target
  5. OP dilakukan hanya jika terdapat ruang yang cukup lebar antara area supply dan area demand, sehingga profit zone menjadi atraktif

analisa Supply and Demand, pullback, breakout.
Hanya 2 jenis entry ini saja yang kita perlukan.
Entry pada pullback pertama menawarkan lower risk/high reward, walau untuk sebagian orang hal ini dianggap masih beresiko tinggi.
Sementara breakout adalah yang paling populer sebagai entry. Namun yang lebih penting lagi adalah profit zone, hitung seberapa besar ruang untuk harga bergerak setelah entry dilakukan

Refreshment
Dinamika pasar adalah hasil resultante dari psikologi massa. Kita bisa menghasilkan uang karena mampu menguasai aspek ini.  Sebagaimana yang sudah banyak diketahui, trading itu 90% adalah masalah mental.
Winning lebih banyak ditentukan oleh bagaimana anda mempersiapkan mental dibanding teknik/gaya trading.
Dan memahami cara orang lain berpikir dan mengambil keputusan justru lebih penting daripada memahami chart.  Jika anda masih mengalami kendala dalam trading, mungkin sudah saatnya anda merubah fokus perhatian. Daripada hanya mengubah-ubah teknik, sebaiknya fokus kepada faktor penyebab utamanya. Terdapat beberapa perbedaan yang sangat jelas antara winning trader dan lossing trader.

Trader Pemula
1. Cenderung mengikuti orang banyak/massa (crowd follower)
  • Mengikuti apa yang orang lain kerjakan (ikut-ikutan)
  • Nyaman jika keputusannya sama dengan orang banyak
2. Menghindari resiko kecuali orang lain juga mengambilnya
3. Mengira jika orang lain "buy" maka aman juga untuk "buy"
4. Bertindak atas advis dari orang lain yang dianggap "expert"
5. Cenderung membuat complicated proses trading dan mengabaikan kesederhanaan pasar
6. Hampir selalu membuat dua kesalahan yang sama: buy/sell saat harga telah bergerak jauh
secara signifikan (high risk) serta buy saat mendekati resistance dan jual saat mendekati
support (low probability)

Trader Pro
  1. Mengambil inisiatif (lead the crowd)
  2. Eliminasi semua subjective noise yang menghalangi proses pengambilan keputusan. Mereka tidak peduli pada apa yang dilakukan orang lain dan membuat keputusan berdasarkan seperangkat rule yang sangat mekanikal dan tidak terbawa emosi
  3. Mereka belajar untuk mengidentifikasi entry yang benar (proper entry) yang mana kebanyakan orang tidak memperhatikannya
  4. Mereka sell setelah suatu periode buying berjalan mendekati/masuk area resistance. Mereka jual Greed (tamak), ini untuk yang trading selain forex.
  5. Mereka buy setelah suatu periode selling berjalan mendekati/masuk area support. Mereka beli Fear (ketakutan)

Trader yang sukses:
  • Dapat identifikasi peluang sebelum orang lain melakukannya
  • Eksekusi trading secara mekanikal

Karakter Mental Yang Harus Dimiliki
  1. Percaya Diri
  2. Disiplin
  3. Sabar

Semoga membantu.

Disadur dari Ebook Supply and Demand Analysis By Samibegood
Untuk kelengkapan bisa download ebook disini Supply and Demand Analysis



Thursday, February 26, 2015

Teori Elliot Wave

Diciptakan oleh seorang berkebangsaan Amerika. Ralph Nelson Elliot, lahir pada tanggal 28 Juli 1871 Marysville, Amerika. Karirnya sebagai akuntan profesional membuat Elliot terbiasa dengan data, angka, dan statistik. Hal ini pula yang pada akhirnya membuat Elliott menemukan sistem analisa pergerakan harga(saham, forex, dsb) yang sekarang ini sangat populer dikalangan para trader.
Teori yang ditemukan oleh Elliot ini bukan jadi dalam sehari/bulan atau tahun. Namun telah menghabiskan sebagian besar waktu dalam hidupnya(75 Tahun).

Sistem analisa ini (teori) sekarang dikenal dengan 'Elliot Wave', yang diterbitkan dalam judul buku 'The Wave Principal'. Secara garis besar Elliot mengemukakan bahwa 'Saham, pasar diduga berperilaku kacau atau tidak menentu, padahal Tidak'. Lebih lanjut Elliot menemukan bahwa pola perdagangan di pasar selalu bergerak dalam siklus yang berulang.
Ayunan harga ke atas dan kebawah disebabkan oleh kumpulan psikologi kolektif dari trader dan ayunan ini oleh Elliott disebut dengan 'Wave' atau gelombang, dan yg menarik Elliot menyatakan bahwa gelombang ini akan berulang dalam pola-pola yang sama, dan dia yakin bila Anda mampu mengidentifikasi gelombang maka Anda dapat memprediksi kemana arah harga selanjutnya.

Elliot menyatakan bahwa setiap gelombang Elliott adalah Fractals, dan mereka dapat dibagi dalam gelombang-gelombang Eliiott yang lebih kecil.
Fractal juga umum digunakan di dunia matematika dan dikenal dengan "kemiripan diri / self-similarity".
Jadi Fractals adalah suatu struktur, dimana dalam struktur tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian lebih kecil yang memiliki sifat sangat mirip dengan keseluruhannya.

Elliott menyatakan bahwa Pasar yg bergerak dalam tren akan memiliki pola gelombang, yang dia sebut dengan pola gelombang 5-3. Dimana gelombang 5(fase pertama) akan diikuti dengan gelombang 3 untuk fase berikutnya.



Pola Gelombang 5-3
Pola Gelombang 5 disebut gelombang Impulse ( Impulse Wave), Gelombang ini dibagi menjadi 5 model gelombang dan disebutkan masing-masing dengan angka dan berurutan. 

elliot wave 5-3

Gelombang 1,3,5 disebut dengan motif yang biasanya mewakili arah trend secara keseluruhan, dan gelombang 2,4 adalah koreksi.

Makna yang terkandung dari masing-masing gelombang:
Gelombang 1: Harga membuat gerakan awal ke atas. Hal ini biasanya disebabkan oleh sejumlah kecil orang (karena berbagai alasan, baik nyata atau membayangkan) merasa bahwa harga sedang murah sehingga ini adalah waktu yang tepat untuk membeli. Hal ini menyebabkan harga naik.

Gelombang 2 : Pada titik ini, cukup banyak orang yang yg semula sudah berada di gelombang asal(naik) mempertimbangkan harga sudah terlalu tinggi dan mengambil keuntungan. Mengakibatkan harga bergerak turun.

Gelombang 3 : Gelombang ini biasanya yang terpanjang dan terkuat. Dalam fase ini saham telah menarik banyak perhatian publik. Berakibat harga semakin melambung, biasanya harga akan melambung lebih tinggi dibanding pada saat gelombang 1.

Gelombang 4: Pada fase ini sebagian orang melakukan aksi ambil untung, dan merasa harga telah mahal. Namun ada sebagian orang yg masih merasa bahwa harga masih dalam tren naik(bullish), jadi gelombang ini cenderung masih lemah.

Gelombang 5: Ini adalah fase dimana harga sudah terlalu tinggi untuk dikoleksi/dibeli, dan daya yg mampu membuat harga terus naik adalah karena histeria semata.

Koreksi ABC
Selanjutnya Elliot menjabarkan bahwa pola gelombang 5 diatas akan diikuti dengan gelombang 3, pola koreksi ABC. Lihat pada gambar dibawah

elliot wave koreksi abc down
Elliot Wave koreksi abc up

Menurut Elliott, ada 21 pola koreksi ABC mulai dari yang sederhana sampai dengan yang paling kompleks.
Elliot sudah menyederhanakan dan merumuskan ke dalam pola yang jauh lebih sederhana serta mudah untuk dipahami dan diingat-ingat. pola-pola koreksi tersebut:

  • Formasi ZIG-ZAG 

Elliot Wave formasi zig zag
Formasi Zig-zag bergerak sangat tajam pada harga yang bertentangan dengan tren dominan. Gelombang B biasanya lebih pendek dibandingkan dengan Gelombang A dan C. Pola zig-zag dapat terjadi dua kali atau bahkan tiga kali dalam suatu fasa koreksi.
  • Formasi Flat(Datar)

Elliot Wave formasi flat atau datar
 Formasi Flat terbentuk seperti gelombang yg bergerak ke arah samping, panjang dari masing-masing gelombang pada umumnya adalah sama. Perbedaan panjang biasanya tidak terlalu besar.
  • Formasi Segitiga (Triangles)


Elliot Wave formasi segitiga atau triangles
Formasi ini bergerak melawan tren serta terdiri dari 5 gelombang bergerak ke arah samping. Sedangkan dimensi kemiringan bisa turun, menyempit atau memperluas.


Gelombang dalam Gelombang

Seperti pada awal pembahasan diatas, disebutkan tentang fractals, yaitu struktur yg dapat dipecah dalam bagian yg lebih kecil yang memiliki pola seperti struktur secara keseluruhan. Dan hal ini berlaku pula pada teori gelombang Elliot. Anda akan menemukan gelombang 5 atau 3 yang lebih kecil di dalam sebuah pola gelombang. Lihat ilustrasi gambar dibawah ini:

Elliot Wave formasi wave in wave
Dari gambar kita dapat melihat bahwa pada gelombang 1 3 5, didalamnya terdapat pola 5, dan dari gelombang 2 4, didalamnya terdapat pola koreksi ABC(gelombang 3). Elliot menekankan bahwa selalu ada gelombang yg lebih kecil dari setiap gelombang, dan pola ini selalu berulang.
Elliot membagi-bagi skala gelombang menjadi :
  •  Grand Supercycle
  •  Supercycle
  •  Siklus
  •  Primer
  •  Intermediate
  •  Minor
  •  Menit
  •  Minuette
  •  Sub-Minuette
Dari yg terbesar Grand Supercycle sampai yg terkecil Sub-Minuette

Lihat bagaimana penerapan dan realisasi pada harga yg nyata dan sebenarnya. Lihat pada gambar dibawah ini.

Elliot Wave pola 5-3 koreksi abc

Gambar diatas menunjukan 1 siklus sempurna dari elliot wave, yaitu pola 5-3 yang diikuti dengan pola koreksi ABC. Memang terlihat bahwa ada gelombang yg terbentuk secara tidak sempurna, gelombang 3 contohnya, ada sedikit koreksi didalamnya.

Sedikit kesimpulan dari hasil diatas:

Elliot Wave teory , Elliot Wave teori
  1. Gelombang 3 harus lebih panjang bila dibandingkan dengan Gelombang 1 dan 5
     
  2.  Gelombang 2 tidak akan bergerak jatuh atau lebih kecil dibawah awal gelombang 1
     
  3.  Gelombang 4 tidak akan bergerak jatuh sampai pada akhir gelombang 1

Friday, February 20, 2015

Indicator Harmonic Patterns

Harmonic Patterns Trading adalah metodologi yang memanfaatkan pola-pola harga tertentu dan penyelarasan rasio Fibonacci yang tepat untuk menentukan titik pembalikan atau reversal yang sangat mungkin terjadi di market.
Kuncinya adalah untuk mengidentifikasi pola-pola ini, dan untuk masuk atau keluar posisi berdasarkan tingkat tinggi probabilitas.

Pola Harmonic :

Indicator Harmonic Patterns
Indicator Harmonic Patterns forex


Pemasangan indikator:
  1. Buka Folder X:\Program Files\(Nama Broker Metatrader (X: optional folder instalasi biasanya ada di folder C)
  2. Buka Folder MQL4
  3. memasang custom indikator terbaru
  4. Dan ekstrak atau simpan indikator di folder indikator
memasang custom indikator terbaru


Thursday, February 19, 2015

Indicator London Breakout

London Breakout adalah strategi trading dengan memanfaatkan sesi tertentu. Sesi yang digunakan adalah sesuai nama strategi ini, yaitu saat sesi London. Digunakan sesi london, karena market biasanya mulai lebih aktif dan menentukan trend ketika sesi London tiba. Dasar dari strategi ini adalah, price yang menembus S/R (breakout) yang dibentuk pada sesi Aussie -Asia, lalu membentuk trend baru yang kuat. Sesi London dimulai pada jam 8 pagi waktu London, atau jam 2 pm waktu Jakarta (GMT +7)
Secara umum, pergerakan market itu dibagi kedalam 4 sesi utama, dimulai dari Sidney >> Tokyo >> London >> New York, dan dimulai kembali ke Sidney.

Fokus utama dari strategi ini adalah, harga bergerak menembus (breakout) support/resistance, dan membentuk trend. Disitulah, diharapkan tidak melawan trader london, dan ikuti kemauan mereka, lalu profit bersama mereka.

Tips setting Indicator ini:
  1. Indicator ini membutuhkan "Time Setting" yang benar. Jadi, pastikan anda tau mengenai Time Zone pada broker yang anda pakai.
  2. Secara default, Indicator ini di setting pada GMT +2. Start time dimulai jam 4 00. Sehingga, jika Broker anda pakai timezone diluar GMT tersebut, maka rubahlah sendiri setting indicatornya. Jika broker timezone GMT +3, maka rubah setting waktu +1 menjadi jam 5 00, dan jika broker timezone GMT +1, maka setting -1 menjadi jam 3 00.

Indicator London Breakout Plus Strategi

Saran Penggunaan:
  • Gunakan TF 30M
  • Disarankan pada major pair Eur/Usd, Gbp/Usd, Usd/Jpy, Aud/Usd, Nzd/Usd, Usd/Cad
  • Pasang stops order (Buy Stop/Sell Stop) pada titik yang sudah ditentukan indicator
  • TP disarankan pada area yang ditentukan indicator jika trend kuat sampai New York open, TP Open saja
  • SL disarankan pada area "Entry" price yang berlawanan. Maksudnya adalah, jika Entry pada Sell Stop, maka SL pada Buy Stop dan sebaliknya
  • Jika hari sudah berganti dan tidak ada Pending Order tersentuh, hapus segera.


Pemasangan indikator:
  1. Buka Folder X:\Program Files\(Nama Broker Metatrader (X: optional folder instalasi biasanya ada di folder C)
  2. Buka Folder MQL4
  3. memasang custom indikator terbaru
  4. Dan ekstrak atau simpan indikator di folder indikator
memasang custom indikator terbaru

Saturday, August 16, 2014

Pola Candlestick Reversal

Contoh Pola Candlestick Reversal

Candlestick Chart adalah grafik yang terbentuk dari kumpulan harga yang berbentuk batang lilin, didalam candlestick chart terdapat informasi tentang Open, High, Low dan Close dari periode tertentu.

Candlestick Reversal adalah grafik yang memberikan informasi tentang kondisi dimana harga akan berbalik atau berlawanan dari kondisi sebelumnya.

Di bawah ini merupakan contoh pola-pola candlestick reversal yang terjadi di market.

pola candlestick reversal



Berikut merupakan contoh lainnya pola candlestick reversal yang terjadi di market. Pada gambar contoh ini tidak menggunakan trendline, channel atau support resistance. Hanya menunjukkan pola-pola candlestick reversal yang valid saja.

candlestick reversal


Doji Candlestick

Doji Candlestick

Trend Bearish

GRAVE STONE DOJI ON TOP

grave stone doji candlestick pattern
Pola candlestick yang satu ini sama dengan SHOOTING STAR hanya saja jika pola candlestick ini yang muncul biasanya akan langsung terjadi trend yang berlawanan & pergerakan harga sangat cepat. Pola candllestick ini boleh ada lower shadow namun panjangnya tidak seberapa.

EVENING DOJI STAR
evening doji star candlestick pattern
Pola candlestick yang satu ini sama dengan EVENING STAR jadi butuh candlestick konfirmasi untuk melakukan Open Position. Doji yang terbentuk boleh berupa Long Leg Doji.

DOUBLE / TRIPLE DOJI ON TOP
double / triple doji on top candlestick pattern
Jika pola candlestik ini terbentuk & berada di dekat resistance silahkan OP SELL, double doji mengindikasikan bahwa kekuatan para Buyer sudah berkurang & mereka siap mengambil keuntungan dengan menjual diharga tertinggi tersebut...

DRAGONFLY DOJI ON TOP
dragonfly doji on top candlestick pattern
Pola candlestik ini syarat-syaratnya sama dengan pola candlestick reversal EVENING STAR. Jadi ketika pola ini terbentuk jangan langsung Open Posistion, tunggu candlestick konfirmasi seperti pada gambar di atas.

Trend Bullish 

DRAGONFLY DOJI ON BOTTOM
dragonfly doji on bottom candlestick pattern
Pola candlestick yang satu ini sama dengan HAMMER hanya saja jika pola candlestick ini yang muncul biasanya akan langsung terjadi trend yang berlawanan & pergerakan harga sangat cepat. Pola candllestick ini boleh ada upper shadow namun panjangnya tidak seberapa.

MORNING DOJI STAR
morning doji star candlestick pattern
Pola candlestick yang satu ini sama dengan MORNING STAR jadi butuh candlestick konfirmasi untuk melakukan Open Position. Doji yang terbentuk boleh berupa Long Leg Doji.

DOUBLE / TRIPLE DOJI ON BOTTOM
DOUBLE / TRIPLE DOJI ON BOTTOM candlestick
Jika pola candlestik ini terbentuk & berada di dekat support silahkan OP BUYSELL, double doji on bottom mengindikasikan bahwa kekuatan para Seller sudah berkurang & mereka siap mengambil keuntungan dengan membeli diharga terendah tersebut.

GRAVESTONE DOJI ON BOTTOM
GRAVESTONE DOJI ON BOTTOM candlestick pattern
Pola candlestik ini syarat-syaratnya sama dengan pola candlestick reversal MORNING STAR. Jadi ketika pola ini terbentuk jangan langsung Open Posistion, tunggu candlestick konfirmasi seperti pada gambar di atas.

 
 
  
 
 
 


Friday, August 15, 2014

Triple Candlestick Pattern

Triple Candlestick Pattern

Trend Bearish

EVENING STAR

EVENING STAR candlestick pattern

Syarat – syarat Evening Star adalah sebagai berikut :

  • Terjadi di Top dari Uptrend.
  • Warna Candlestick no. 1 harus HIJAU (yang menunjukkan harga naik).
  • Warna Candlestick no. 2 bebas, namun lebih valid jika berwarna MERAH.
  • Warna Candlestick no. 3 harus MERAH (yang menunjukkan harga akan turun).
  • Candlestick no. 1 dan Candlestick no. 3 harus Long Body Candlestick.
  • Candlestick no. 3 harus memiliki Body lebih besar dari Candlestick no. 1.
  • Candlestick no. 2 harus Small Body Candlestick.
  • Open Candlestick no. 3 dekat (di bawah atau di atas) dengan Close Candlestick no. 1
  • Konfirmasi tidak diperlukan. Namun sebaiknya menunggu harga melewati ‘garis konfirmasi’ yang
  • merupakan Open dari Candlestick no. 1.


Trend Bullish

MORNING STAR

MORNING STAR candlestick pattern
Syarat – syarat Morning Star adalah sebagai berikut :
  • Terjadi di Bottom dari Downtrend.
  • Warna Candlestick no. 1 harus MERAH (yang menunjukkan downtrend yang sedang terjadi).
  • Warna Candlestick no. 2 bebas, namun lebih valid jika berwarna HIJAU.
  • Warna Candlestick no. 3 harus HIJAU (yang menunjukkan uptrend yang akan terjadi).
  • Candlestick no. 1 dan Candlestick no. 3 harus Long Body Candlestick.
  • Candlestick no. 3 harus memiliki Body lebih besar dari Candlestick no. 1.
  • Candlestick no. 2 harus Small Body Candlestick.
  • Open Candlestick no. 3 dekat (di bawah atau di atas) dengan Close Candlestick no. 1.
  • Konfirmasi tidak diperlukan. Namun sebaiknya Buy dilakukan menunggu harga melewati ‘garis konfirmasi’ yang merupakan Open dari Candlestick no. 1.





Double Candlestick Pattern

Double Candlestick Pattern

Trend Bearish

BEARISH ENGULFING

bearish engulfing candlestick pattern
Syarat – syarat Bearish Engulfing adalah sebagai berikut :
  • Terjadi di Top dari Uptrend.
  • Body Candlestick no. 2 harus menutupi atau lebih panjang dari Body Candlestick no. 1.
  • Candlestick no. 2 merupakan Long Body Candlestick.
  • Candlestick no. 1 dan no. 2 harus berbeda warna.
  • Candlestick no. 2 harus berwarna MERAH untuk menunjukkan Downtrend yang akan terjadi.
  • Candlestick no. 1 harus berwarna HIJAU sesuai dengan Uptrend yang sedang terjadi.
  • Konfirmasi disarankan. Pasang posisi Sell jika harga melewati garis konfirmasi yang merupakan harga Open Candlestick sebelum Candlestick no. 1.

BEARISH HARAMI

Bearish Harami candlestick pattern
Syarat – syarat Bearish Harami adalah sebagai berikut :
  • Terjadi di Top dari Uptrend.
  • Body Candlestick no. 2 harus lebih kecil dari Body Candlestick no. 1.
  • Close Candlestick no. 2 harus di bawah Close Candlestick no. 1.
  • Open Candlestick no. 2 boleh sama dengan Close Candlestick no. 1.
  • Candlestick no. 1 sebaiknya merupakan Long Body Candlestick.
  • Candlestick no. 1 dan no. 2 harus berbeda warna.
  • Candlestick no. 1 harus berwarna HIJAU untuk menunjukkan Uptrend yang sedang terjadi.
  • Candlestick no. 2 sebaiknya berwarna MERAH karena sesuai dengan Downtrend yang akan terjadi.
  • Sangat disarankan menunggu konfirmasi. Posisi Sell dapat dipasang jika harga melewati garis konfirmasi (open candlestick no.1)

  DARK CLOUD COVER

Dark Cloud Cover candlestick pattern
Syarat – syarat dari Dark Cloud Cover adalah sebagai berikut :
  • Terjadi di Top dari Uptrend.
  • Candlestick no. 1 dan Candlestick no. 2 adalah Long Body Candlestick.
  • Candlestick no. 1 harus berwarna HIJAU (yang menunjukkan uptrend yang terjadi).
  • Candlestick no. 2 harus berwarna MERAH (yang menunjukkan downtrend yang akan terjadi).
  • Open Candlestick no. 2 ada di atas dari close Candlestick no. 1.
  • Close Candlestick no. 2 paling tidak melewati setengah Body Candlestick no. 1 namun di atas Open dari Candlestick no. 1.
  • Konfirmasi tidak diperlukan, namun hanya disarankan. Lakukan Sell jika harga menembus garis konfirmasi (open candlestick no. 1).

  Trend Bullish

BULLISH ENGULFING

Bullish Engulfing candlestick pattern
Syarat – syarat Bullish Engulfing adalah sebagai berikut :
  • Terjadi di Bottom dari Downtrend.
  • Body Candlestick no. 2 harus menutupi atau lebih panjang dari Body Candlestick no. 1.
  • Candlestick no. 2 merupakan Long Body Candlestick.
  • Candlestick no. 1 dan no. 2 harus berbeda warna.
  • Candlestick no. 2 harus berwarna HIJAU untuk menunjukkan Uptrend yang akan terjadi.
  • Candlestick no. 1 harus berwarna MERAH sesuai dengan Downtrend yang sedang terjadi.
  • Konfirmasi disarankan. Pasang posisi Buy jika harga melewati garis konfirmasi yang merupakan harga Open Candlestick sebelum Candlestick no. 1.

   BULLISH HARAMI

Bullish Harami candlestick pattern
Syarat – syarat Bullish Harami adalah sebagai berikut :
  • Terjadi di Bottom dari Downtrend.
  • Body Candlestick no. 2 harus lebih kecil dari Body Candlestick no. 1.
  • Close Candlestick no. 2 harus di atas Close Candlestick no. 1.
  • Open Candlestick no. 2 boleh sama dengan Close Candlestick no. 1.
  • Candlestick no. 1 sebaiknya merupakan Long Body Candlestick.
  • Candlestick no. 1 dan no. 2 harus berbeda warna.
  • Candlestick no. 1 harus berwarna MERAH untuk menunjukkan Downtrend yang sedang terjadi.
  • Candlestick no. 2 sebaiknya berwarna HIJAU karena sesuai dengan Uptrend yang akan terjadi.
  • Sangat disarankan menunggu konfirmasi. Posisi Buy dapat dipasang jika harga melewati garis konfirmasi (open candlestick no.1).

  PIERCING LINE

Piercing Line Candlestick Pattern
Syarat – syarat dari Piercing Line adalah sebagai berikut :
• Terjadi di Bottom dari Downtrend.
• Candlestick no. 1 dan Candlestick no. 2 adalah Long Body Candlestick.
• Candlestick no. 1 harus berwarna MERAH (yang menunjukkan downtrend yang terjadi).
• Candlestick no. 2 harus berwarna HIJAU (yang menunjukkan uptrend yang akan terjadi).
• Open Candlestick no. 2 ada di bawah dari close Candlestick no. 1.
• Close Candlestick no. 2 paling tidak melewati setengah Body Candlestick no. 1 namun di bawah Open dari Candlestick no. 1.
• Konfirmasi tidak diperlukan, namun hanya disarankan. Lakukan Buy jika harga menembus garis konfirmasi (open candlestick no. 1)


Single Candlestick Pattern

Single Candlestick Pattern

Trend Bearish

SHOOTING STAR

shooting star candlestick pattern
Syarat – syarat dari Shooting Star (Candlestick no. 2) adalah sebagai berikut :
  • Terjadi di Top dari Uptrend.
  • Warna Candlestick untuk Shooting Star bebas, namun sebaiknya berwarna MERAH.
  • Warna Candlestick no. 1 bebas, namun lebih valid jika bewarna HIJAU karena sesuai dengan Uptrend yang sedang terjadi.
  • Shooting Star sebaiknya tidak mempunyai Shadow di bawah (Lower Shadow). Jika ada, haruslah kecil dan tidak terlalu kelihatan secara visual.
  • Shooting Star harus mempunyai Shadow di atas (Upper Shadow) dan panjang dari Shadow tersebut adalah tiga kali panjang dari Body Shooting Star.
  • Harus ada konfirmasi. Posisi Sell dapat dipasang jika Candlestick setelahnya menembus garis konfirmasi yang merupakan harga Open dari Candlestick no. 1.
  • Tidak masalah jika Lower Shadow dari Shooting Star mencapai Open dari Candlestick no. 1

HANGING MAN

Hanging Man Candlestick Pattern
Syarat – syarat Hanging Man (Candlestick no. 2) adalah sebagai berikut :
  • Terjadi di Top dari Uptrend.
  • Warna Candlestick untuk Hanging Man bebas, namun lebih valid jika berwarna MERAH.
  • Warna Candlestick no. 1 bebas, namun lebih valid jika bewarna HIJAU karena sesuai dengan Uptrend yang sedang terjadi.
  • Hanging Man sebaiknya tidak mempunya Shadow di atas (Upper Shadow). Jika ada, haruslah kecil dan tidak terlalu kelihatan secara visual.
  • Hanging Man harus mempunyai Shadow di bawah (Lower Shadow) dan panjang dari Shadow tersebut adalah dua sampai tiga kali panjang dari Body Hanging Man.
  • Harus ada konfirmasi. Posisi Sell dapat dipasang jika Candlestick setelahnya menembus garis konfirmasi yang merupakan harga Open dari Candlestick no. 1.
  • Gap yang mungkin terjadi antara Close dari Candlestick sebelumnya dengan Body Hanging Man tidak perlu ada. Jika ada, itu akan memperkuat bentuk Hanging Man.

  Trend Bullish

  HAMMER

Hammer Candlestick Pattern

 Syarat – syarat untuk pola Hammer (Candlestick no.2) adalah sebagai berikut :

  • Terjadi di Bottom dari Downtrend.
  • Warna Candlestick untuk Hammer bebas, namun lebih valid jika berwarna HIJAU.
  • Warna Candlestick no. 1 bebas, namun lebih valid jika bewarna MERAH karena sesuai dengan Downtrend yang sedang terjadi.
  • Hammer sebaiknya tidak mempunyai Shadow di atas (Upper Shadow). Jika ada, haruslah kecil dan tidak terlalu kelihatan secara visual.
  • Hammer harus mempunyai Shadow di bawah (Lower Shadow) dan panjang dari Lower Shadow tersebut adalah dua sampai tiga kali panjang dari Body Hammer.
  • Harus ada konfirmasi. Posisi Buy dapat dipasang jika Candlestick setelahnya menembus Garis Konfirmasi yang merupakan harga Open dari Candlestick no. 1.
  • Tidak masalah jika Upper Shadow dari Hammer mencapai Open dari Candlestick no. 1.
  INVERTED HAMMER

Inverted Hammer Candlestick Pattern

 Syarat – syarat untuk pola Inverted Hammer (Candlestick no. 2) adalah sebagai berikut :

  • Terjadi di Bottom dari Downtrend.
  • Warna Candlestick untuk Inverted Hammer bebas, namun lebih valid jika bewarna HIJAU.
  • Warna Candlestick no. 1 bebas, namun lebih valid jika bewarna MERAH karena sesuai dengan Downtrend yang sedang terjadi.
  • Inverted Hammer sebaiknya tidak mempunya Shadow di bawah (Lower Shadow). Jika ada, haruslah kecil dan tidak terlalu kelihatan secara visual.
  • Inverted Hammer harus mempunyai Shadow di atas (Upper Shadow) dan panjang dari Upper Shadow tersebut adalah dua sampai tiga kali panjang dari Body Inverted Hammer.
  • Harus ada konfirmasi. Posisi Buy dapat dipasang jika Candlestick setelahnya menembus Garis Konfirmasi yang merupakan harga Open dari Candlestick no. 1.
  • Gap yang mungkin terjadi antara Close dari Candlestick no. 1 dengan Body Inverted Hammer tidak perlu ada. Jika ada, akan memperkuat bentuk Inverted Hammer. 


    Monday, August 4, 2014

    Identifikasi SnR dengan Line Chart

    Support merupakan suatu area level harga di mana pada level tersebut DEMAND cukup besar untuk menahan turunnya harga, Resistance merupakan suatu area level harga di mana pada level tersebut SUPPLY cukup besar untuk menghentikan naiknya harga.
    Line chart adalah grafik yang ditunjukan dengan sebuah garis . Garis ini diambil dari harga penutupan pada periode tertentu.

    Pertama rubah tampilan chart dari candlestick ke line lalu cari momemtum yang membentuk pucak dan lembah

    Support and Resistance Line Chart
    Tandai dengan garis trendline lalu coba rubah kembali ke chart candlestick
    Support and Resistance Line chart Pullback
    Lihat bagaimana price pullback / rejection di area Support dan Resistance.

    Sebagai tambahan bahwa Support maupun Resistance tidak ada yang tidak valid yang ada adalah mutasi fungsi ketika
    Support ter breakout price maka menjadi Resistance ( SBR ) dan juga sebaliknya, ketika
    Resistance ter breakout price maka menjadi Support ( RBS ).



    Thursday, July 17, 2014

    Analisa Support And Resistance

    Analisa Support And Resistance

    Support merupakan suatu area level harga di mana pada level tersebut DEMAND cukup besar untuk menahan turunnya harga. Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak turun dan kemungkinan besar akan naik lagi. Bahasa praktisnya, support adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bearish.

    Sedangkan Resistance merupakan suatu area level harga di mana pada level tersebut SUPPLY cukup besar untuk menghentikan naiknya harga. Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak naik dan kemungkinan besar akan turun lagi. Bahasa praktisnya, resistance adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bullish.

    Pasar forex sangat dinamis dan harga yang terbentuk adalah hasil dari aktivitas jual beli. Pembeli cenderung mendorong harga untuk naik, sementara penjual biasanya akan menciptakan tren yang menurun. Singkatnya, arah pergerakan harga menggambarkan mana yang lebih kuat, pembeli atau penjual.

    Support dan resistance ini sejatinya adalah sebuah konsep untuk memahami analisa teknikal. Dan setiap orang biasanya akan memiliki pemahaman sendiri mengenai support dan resistance. Mari perhatikan gambar berikut:
    support and resistance





    Saat harga naik mendekati titik resistance, biasanya investor akan masuk mengambil posisi jual, sedangkan saat harga turun mendekati titik support biasanya para investor akan membacanya sebagai peluang yang bagus untuk melakukan aksi beli. Kondisi seperti itu biasanya akan cenderung berulang sehingga titik support atau resistance tidak sampai tertembus. Namun, apabila support atau resistance tertembus, maka hal itu disebut dengan break dan akan membentuk titik support dan resistance yang baru. Titik resistance yang tertembus akan menjadi titik support sembari titik resistance yang baru akan kembali terbentuk.

    titik break Support dan Resistance

    Dan penting untuk diingat, level support dan resistance bukanlah sebuah angka yang pasti. Artinya, tidak seorang pun yang dapat menentukan dengan pasti dimana akan terjadi support dan dimana akan terjadi resistance. Support dan resistance biasanya adalah sebuah perkiraan yang disesuaikan dengan history yang telah terjadi.