Showing posts with label Dasar. Show all posts
Showing posts with label Dasar. Show all posts

Thursday, March 12, 2015

Belajar Analisa Supply and Demand

Hal mendasar bagi pemula adalah mengetahui bagaimana dan mengapa harga ini bergerak.
Karenanya penting dipahami bahwa harga bergerak tidak lain hanya karena fungsi serta akibat dari Hukum Penawaran dan Permintaan (Supply and Demand), bukan karena hal lain.
Harga bergerak hanya dan hanya jika perhitungan sederhana ini menjadi tidak seimbang. Anggap saja perdagangan mata uang ini tidak jauh beda dengan perdagangan di pasar2 tradisional kita, harga bawang, misalnya, akan melonjak naik karena berkurangnya pasokan dari Brebes.
Atau karena mendekati hari-hari besar permintaan melonjak, jadi jangan heran kalo ibu-ibu ngomel karena harga ayam naik di pasar2. Hal ini hampir sama saja dengan perdagangan mata uang, hanya beda skala dan medium saja. Karenanya mindset yang paling awal dimiliki oleh seorang trader, adalah
mindset pedagang yang berdagang  arena adanya permintaan dan penawaran.

konsep Supply and Demand Analysis


Mungkin anda ingat dua orang tokoh yang namanya sering disebut dalam disiplin ilmu ekonomi dan fisika.
Yang pertama Adam Smith, pelopor ilmu ekonomi modern sekaligus pelopor sistem ekonomi kapitalisme. Ia telah menyatakan ratusan tahun lalu bahwa jika supply melebihi demand pada suatu level harga tertentu, harga akan turun, dan sebaliknya. Sementara yang kedua adalah Sir Isaac Newton yang dalam hukum geraknya menyatakan bahwa sebuah objek akan tetap dalam aksi gerak (motion) sampai mendapat reaksi kekuatan (force) yang sama atau lebih besar. Lebih sering disebut Aksi dan Reaksi saja.
Kedua contoh sederhana namun brilian ini telah teruji sepanjang masa dan secara langsung merupakan faktor utama dalam pergerakan harga di pasar yang kita trading dan terlibat di dalamnya saat ini. Jika saja mereka memilih karir sebagai trader, bisa jadi mereka adalah trader-trader handal hehehe.

Fokus dari tulisan ini adalah tentang apa yang disebut dalam teknikal analisis konvensional sebagai support (demand) dan resistance (supply).
Kita akan coba gali lebih dalam apa sebenarnya support dan resistance tersebut, bagaimana kita identifikasi dan kuantifikasinya pada chart, dan bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan objektif sehingga menghasilkan profitable trading.

Support (demand) adalah level harga dimana lebih banyak buyer yang bersedia membeli dibanding seller pada level harga tertentu.
Resistance (supply) adalah dimana lebih banyak tersedia supply dibanding buyer yang bersedia membeli supply tersebut pada level harga tertentu.
Coba perhatikan chart di bawah ini untuk indentifikasi apa yg dimaksud dengan Demand

belajar Supply and Demand Analysis
analisa Supply and Demand



Area A menunjukan level harga dimana terjadi keseimbangan relatif atau ekuilibrium antara supply dan demand.
Setiap orang yg ingin jual dan beli di level harga tersebut masih dalam batas-batas keseimbangan, dan harga pun relatif stabil. Pada closing candle (B), hubungan supply dan demand telah bergeser dan tidak lagi seimbang.
Sekarang kita tahu bahwa lebih banyak demand pada level harga A dibanding supply yang tersedia.
Dari mana kita tahu kalau ini benar adanya? Satu-satunya yang menyebabkan harga bergerak naik seperti yg dicontohkan adalah karena pergeseran hubungan suppy/demand.
Pada closing candle B, kita juga dapat simpulkan bahwa ada buyer-buyer yg bersedia beli di level A tersebut namun tertinggal karena harga sudah bergerak naik. Area A ini skarang dapat kita sebut secara objektif sebagai demand (support) area. Label C menunjukan adanya penurunan harga yang kembali ke level demand ini.
Dan disinilah kita mendapat peluang low risk high reward trade karena harga kembali ke area yang sebelumnya telah menunjukan dominasi buyer. Nanti kita bahas bagaimana cara memanfaatkan peluang ini.
Kemudian kita dapat identifikasi supply (resistance) dengan cara membalik logika contoh di atas tersebut.

Simple Strategi

Seorang trader sebaiknya secara konsisten identifikasi area dimana harga kemungkinan berbalik arah (turning point). Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam memanfaatkan pergeseran ekuilibrium supply dan demand, yang juga dipicu oleh emosi manusia berupa Fear, Greed, dan Ketidakpastian.

Jika entry pada situasi reversal dilakukan seperti orang lain, maka kita hanya memiliki sedikit atau tidak punya keunggulan sama sekali dibanding mereka. Karenanya tidak salah kalau kita kesulitan untuk bertahan di market dan membuat profit yg konsisten.
Oleh sebab itu, proses berpikir/analisa harus berujung pada antisipasi gerak harga harga dengan resiko yg minimal dan peluang paling besar. Layaknya nelayan yang menaikan layar, usakahan angin ada dibelakang perahu.
Kita fokus dulu kepada sebuah strategi yang relatif mudah untuk dipahami.

belajar analisa Supply and Demand

Simpel Strategi:

  1. S/D area teridentifikasi pada TF daily (minimal H1).
  2. Saat candle membuat high (A) pada daily chart, pindah ke intra-day time frame (M15
  3. atau M5) untuk mencari peluang Sell/Short entry.
  4. Pada TF kecil ini cari up candle terakhir yang disusul oleh down candle. (gambar bawah)
  5. Entry dilakukan pada down candle kedua, dan tidak perlu menunggu close-nya (gambar bawah)
  6. Penempatan SL sebaiknya di atas garis horisontal area S/D daily, jika anda tipikal intraday di atas garis horisontal hourly.
  7. TP tempatkan pada area Demand (support) berikutnya, atau gunakan risk reward rasio minimal 2:1
Rule untuk intra-day trading

Intra-day trader sebaiknya memiliki pola aturan dalam mengambil keputusan trading. Karena biasanya faktor emosi dapat mempengaruhi analisa dan keputusan trade.
Tidak percaya? coba trade gunakan tick chart atau time frame 1 menit, sangat intens bukan? terasa bagaimana adrenalin anda dipacu every second every minute. Kegagalan mengkontrol emosi berujung pada kegagalan trade.
Jadi dengan mengikuti aturan yang sudah di set, anda dapat mengelola trade dengan baik.

Rule sederhana bagi day trader:
  1. Tiap hari, identifikasi satu area supply dan satu area demand pada time frame H1. Selalu perhatilan posisi harga ini berbanding dengan time frame yang lebih besar (D1)
  2. Entry hanya dilakukan jika harga masuk/mendekati support (demand) atau resistance (supply)
  3. Ada 2 jenis entry, breakout dan pullback (lihat gambar)
  4. Pre-plan: entry, stop loss, dan target
  5. OP dilakukan hanya jika terdapat ruang yang cukup lebar antara area supply dan area demand, sehingga profit zone menjadi atraktif

analisa Supply and Demand, pullback, breakout.
Hanya 2 jenis entry ini saja yang kita perlukan.
Entry pada pullback pertama menawarkan lower risk/high reward, walau untuk sebagian orang hal ini dianggap masih beresiko tinggi.
Sementara breakout adalah yang paling populer sebagai entry. Namun yang lebih penting lagi adalah profit zone, hitung seberapa besar ruang untuk harga bergerak setelah entry dilakukan

Refreshment
Dinamika pasar adalah hasil resultante dari psikologi massa. Kita bisa menghasilkan uang karena mampu menguasai aspek ini.  Sebagaimana yang sudah banyak diketahui, trading itu 90% adalah masalah mental.
Winning lebih banyak ditentukan oleh bagaimana anda mempersiapkan mental dibanding teknik/gaya trading.
Dan memahami cara orang lain berpikir dan mengambil keputusan justru lebih penting daripada memahami chart.  Jika anda masih mengalami kendala dalam trading, mungkin sudah saatnya anda merubah fokus perhatian. Daripada hanya mengubah-ubah teknik, sebaiknya fokus kepada faktor penyebab utamanya. Terdapat beberapa perbedaan yang sangat jelas antara winning trader dan lossing trader.

Trader Pemula
1. Cenderung mengikuti orang banyak/massa (crowd follower)
  • Mengikuti apa yang orang lain kerjakan (ikut-ikutan)
  • Nyaman jika keputusannya sama dengan orang banyak
2. Menghindari resiko kecuali orang lain juga mengambilnya
3. Mengira jika orang lain "buy" maka aman juga untuk "buy"
4. Bertindak atas advis dari orang lain yang dianggap "expert"
5. Cenderung membuat complicated proses trading dan mengabaikan kesederhanaan pasar
6. Hampir selalu membuat dua kesalahan yang sama: buy/sell saat harga telah bergerak jauh
secara signifikan (high risk) serta buy saat mendekati resistance dan jual saat mendekati
support (low probability)

Trader Pro
  1. Mengambil inisiatif (lead the crowd)
  2. Eliminasi semua subjective noise yang menghalangi proses pengambilan keputusan. Mereka tidak peduli pada apa yang dilakukan orang lain dan membuat keputusan berdasarkan seperangkat rule yang sangat mekanikal dan tidak terbawa emosi
  3. Mereka belajar untuk mengidentifikasi entry yang benar (proper entry) yang mana kebanyakan orang tidak memperhatikannya
  4. Mereka sell setelah suatu periode buying berjalan mendekati/masuk area resistance. Mereka jual Greed (tamak), ini untuk yang trading selain forex.
  5. Mereka buy setelah suatu periode selling berjalan mendekati/masuk area support. Mereka beli Fear (ketakutan)

Trader yang sukses:
  • Dapat identifikasi peluang sebelum orang lain melakukannya
  • Eksekusi trading secara mekanikal

Karakter Mental Yang Harus Dimiliki
  1. Percaya Diri
  2. Disiplin
  3. Sabar

Semoga membantu.

Disadur dari Ebook Supply and Demand Analysis By Samibegood
Untuk kelengkapan bisa download ebook disini Supply and Demand Analysis



Thursday, February 26, 2015

Teori Elliot Wave

Diciptakan oleh seorang berkebangsaan Amerika. Ralph Nelson Elliot, lahir pada tanggal 28 Juli 1871 Marysville, Amerika. Karirnya sebagai akuntan profesional membuat Elliot terbiasa dengan data, angka, dan statistik. Hal ini pula yang pada akhirnya membuat Elliott menemukan sistem analisa pergerakan harga(saham, forex, dsb) yang sekarang ini sangat populer dikalangan para trader.
Teori yang ditemukan oleh Elliot ini bukan jadi dalam sehari/bulan atau tahun. Namun telah menghabiskan sebagian besar waktu dalam hidupnya(75 Tahun).

Sistem analisa ini (teori) sekarang dikenal dengan 'Elliot Wave', yang diterbitkan dalam judul buku 'The Wave Principal'. Secara garis besar Elliot mengemukakan bahwa 'Saham, pasar diduga berperilaku kacau atau tidak menentu, padahal Tidak'. Lebih lanjut Elliot menemukan bahwa pola perdagangan di pasar selalu bergerak dalam siklus yang berulang.
Ayunan harga ke atas dan kebawah disebabkan oleh kumpulan psikologi kolektif dari trader dan ayunan ini oleh Elliott disebut dengan 'Wave' atau gelombang, dan yg menarik Elliot menyatakan bahwa gelombang ini akan berulang dalam pola-pola yang sama, dan dia yakin bila Anda mampu mengidentifikasi gelombang maka Anda dapat memprediksi kemana arah harga selanjutnya.

Elliot menyatakan bahwa setiap gelombang Elliott adalah Fractals, dan mereka dapat dibagi dalam gelombang-gelombang Eliiott yang lebih kecil.
Fractal juga umum digunakan di dunia matematika dan dikenal dengan "kemiripan diri / self-similarity".
Jadi Fractals adalah suatu struktur, dimana dalam struktur tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian lebih kecil yang memiliki sifat sangat mirip dengan keseluruhannya.

Elliott menyatakan bahwa Pasar yg bergerak dalam tren akan memiliki pola gelombang, yang dia sebut dengan pola gelombang 5-3. Dimana gelombang 5(fase pertama) akan diikuti dengan gelombang 3 untuk fase berikutnya.



Pola Gelombang 5-3
Pola Gelombang 5 disebut gelombang Impulse ( Impulse Wave), Gelombang ini dibagi menjadi 5 model gelombang dan disebutkan masing-masing dengan angka dan berurutan. 

elliot wave 5-3

Gelombang 1,3,5 disebut dengan motif yang biasanya mewakili arah trend secara keseluruhan, dan gelombang 2,4 adalah koreksi.

Makna yang terkandung dari masing-masing gelombang:
Gelombang 1: Harga membuat gerakan awal ke atas. Hal ini biasanya disebabkan oleh sejumlah kecil orang (karena berbagai alasan, baik nyata atau membayangkan) merasa bahwa harga sedang murah sehingga ini adalah waktu yang tepat untuk membeli. Hal ini menyebabkan harga naik.

Gelombang 2 : Pada titik ini, cukup banyak orang yang yg semula sudah berada di gelombang asal(naik) mempertimbangkan harga sudah terlalu tinggi dan mengambil keuntungan. Mengakibatkan harga bergerak turun.

Gelombang 3 : Gelombang ini biasanya yang terpanjang dan terkuat. Dalam fase ini saham telah menarik banyak perhatian publik. Berakibat harga semakin melambung, biasanya harga akan melambung lebih tinggi dibanding pada saat gelombang 1.

Gelombang 4: Pada fase ini sebagian orang melakukan aksi ambil untung, dan merasa harga telah mahal. Namun ada sebagian orang yg masih merasa bahwa harga masih dalam tren naik(bullish), jadi gelombang ini cenderung masih lemah.

Gelombang 5: Ini adalah fase dimana harga sudah terlalu tinggi untuk dikoleksi/dibeli, dan daya yg mampu membuat harga terus naik adalah karena histeria semata.

Koreksi ABC
Selanjutnya Elliot menjabarkan bahwa pola gelombang 5 diatas akan diikuti dengan gelombang 3, pola koreksi ABC. Lihat pada gambar dibawah

elliot wave koreksi abc down
Elliot Wave koreksi abc up

Menurut Elliott, ada 21 pola koreksi ABC mulai dari yang sederhana sampai dengan yang paling kompleks.
Elliot sudah menyederhanakan dan merumuskan ke dalam pola yang jauh lebih sederhana serta mudah untuk dipahami dan diingat-ingat. pola-pola koreksi tersebut:

  • Formasi ZIG-ZAG 

Elliot Wave formasi zig zag
Formasi Zig-zag bergerak sangat tajam pada harga yang bertentangan dengan tren dominan. Gelombang B biasanya lebih pendek dibandingkan dengan Gelombang A dan C. Pola zig-zag dapat terjadi dua kali atau bahkan tiga kali dalam suatu fasa koreksi.
  • Formasi Flat(Datar)

Elliot Wave formasi flat atau datar
 Formasi Flat terbentuk seperti gelombang yg bergerak ke arah samping, panjang dari masing-masing gelombang pada umumnya adalah sama. Perbedaan panjang biasanya tidak terlalu besar.
  • Formasi Segitiga (Triangles)


Elliot Wave formasi segitiga atau triangles
Formasi ini bergerak melawan tren serta terdiri dari 5 gelombang bergerak ke arah samping. Sedangkan dimensi kemiringan bisa turun, menyempit atau memperluas.


Gelombang dalam Gelombang

Seperti pada awal pembahasan diatas, disebutkan tentang fractals, yaitu struktur yg dapat dipecah dalam bagian yg lebih kecil yang memiliki pola seperti struktur secara keseluruhan. Dan hal ini berlaku pula pada teori gelombang Elliot. Anda akan menemukan gelombang 5 atau 3 yang lebih kecil di dalam sebuah pola gelombang. Lihat ilustrasi gambar dibawah ini:

Elliot Wave formasi wave in wave
Dari gambar kita dapat melihat bahwa pada gelombang 1 3 5, didalamnya terdapat pola 5, dan dari gelombang 2 4, didalamnya terdapat pola koreksi ABC(gelombang 3). Elliot menekankan bahwa selalu ada gelombang yg lebih kecil dari setiap gelombang, dan pola ini selalu berulang.
Elliot membagi-bagi skala gelombang menjadi :
  •  Grand Supercycle
  •  Supercycle
  •  Siklus
  •  Primer
  •  Intermediate
  •  Minor
  •  Menit
  •  Minuette
  •  Sub-Minuette
Dari yg terbesar Grand Supercycle sampai yg terkecil Sub-Minuette

Lihat bagaimana penerapan dan realisasi pada harga yg nyata dan sebenarnya. Lihat pada gambar dibawah ini.

Elliot Wave pola 5-3 koreksi abc

Gambar diatas menunjukan 1 siklus sempurna dari elliot wave, yaitu pola 5-3 yang diikuti dengan pola koreksi ABC. Memang terlihat bahwa ada gelombang yg terbentuk secara tidak sempurna, gelombang 3 contohnya, ada sedikit koreksi didalamnya.

Sedikit kesimpulan dari hasil diatas:

Elliot Wave teory , Elliot Wave teori
  1. Gelombang 3 harus lebih panjang bila dibandingkan dengan Gelombang 1 dan 5
     
  2.  Gelombang 2 tidak akan bergerak jatuh atau lebih kecil dibawah awal gelombang 1
     
  3.  Gelombang 4 tidak akan bergerak jatuh sampai pada akhir gelombang 1

Sunday, February 22, 2015

Sejarah Candlestick

candlestick homma munehisa
Sejarah candlestick bermula dari Munehisa Homma, seorang pengusaha beras di Jepang pada tahun 1700-an yang paling terkenal dalam memprediksi pergerakan harga-harga beras pada masanya dan masa yang belum terjadi dengan menggunakan harga-harga yang sudah lalu.


Era Shogun Tokugawa.

Di akhir tahun 1500-an hingga pertengahan 1700-an Jepang memiliki 60
propinsi dan bersatu menjadi Negara dengan jalur perniagaan yang pesat.

Kurun waktu 1500 sampai 1600, Jepang merupakan Negara yang dipenuhi peperangan antara “daimyo” ( yang berarti “Tuan Feodal” ) yang satu dengan “daimyo” lainnya untuk saling memperebutkan wilayah yang
berdekatan. Jaman yang tidak teratur ini disebut dengan “Jaman Peperangan Negara” atau dikenal dengan “Sengoku Jidai”.

Pada suatu hari di awal tahun 1600-an muncul 3 orang Jenderal yang luar biasa yang bernama Nobunaga Oda, Hideyoshi Toyotomi, dan Ieyasu Tokugawa yang brehasil menyatukan Jepang selama 40 tahun kedepan. Prestasi dan usaha yang mereka dapatkan tetap diperingati dalam sejarah dan adat istiadat orang Jepang.

Beberapa orang Jepang mengatakan : “Nobunaga menumbuk padi, Hideyoshi mengaduk adonan, dan Tokugawa yang memakan kuenya”.  Dengan kata lain, ketiga Jenderal inilah yang berperan dalam menyatukan Jepang, tetapi Tokugawa orang terakhir dari Jenderal hebat ini yang kemudian menjadi
seorang Shogu. Keluarga Shogun Tokugawa kemudian memerintah Negara Jepang dari tahun 1615 sampai 1867.

Dalam masa kpemimpinannya, strategi kemiliteran yang diterapkannya yang membuat Jepang selama berabad-abad telah menjadi bagian awal dalam terminology Candlesticktick.

Kemampuan dalam strategi, psikologi, kompetisi, strategi untuk membalikkan keadaan dan keberuntungan menjadi kebutuhan dalam memenangkan peperangan. Jadi tidaklah mengherankan dalam candle stick terdapat istilah “Advancing Three Soldiers Pattern”, “Counter Attack Lines”, dan sebagainya.

Stabilitas relative dari sistem pemerintahan pusat Jepang yang dipimpin oleh Tokugawa menawarkan kesempatan baru. Perekonomian agraris berkembang pesat dan yang terpenting terjadi pengembangan dan kemudahan dalam perdagangan domestic.


Perdagangan beras dan kupon beras.

Pada abad ke 17 perdagangan nasional lambat laun menggantikan sistem perdagangan pasar local yang terisolasi. Konsep perdagangan terpusat menjadi cikal bakal dari analisa teknikal di Jepang.

Sebelum tahun 1710, rakyat Jepang melakukan transaksi perdagangan beras dengan cara menukarkan beras dengan beras asli lainnya. Transaksi yang terjadi adalah mereka menawar, meningkatkan penukaran beras dan menentukan harga pasar.

Setelah mengalami perkembangan jaman dan pergeseran bertransaksi hingga tahun 1710, perdagangan beras ini kemudian mulai menggunakan tanda terima yang dikenal dengan kupon beras. Tanda terima beras inilah yang menjadi kontrak pertama antar pedagang yang pertama.

Perdagangan beras saat itu menjadi dasar dari kemakmuran kota Osaka, yang mana terdapat lebih dari 1.300 distributor beras.

Pada saat itu, selain tidak mempunyai nilai mata uang yang standar (saat itu masa peralihan dari mata uang koin menjadi alat tukar lainnya gagal ) beras menjadi penukaran defakto menengah.

Jika seorang daimyo yang sedang membutuhkan uang, ia akan mengirim kelebihan berasnya ke Osaka dan kemudian akan disimpan dalam gudang dengan label namanya, dan kemudian ia akan menerima kupon sebagai tanda terimanya. Ia pun dapat menjual kuponnya setiap saat.

Berhubung karena masalah pajak yang dirasakan oleh para daimyo, mereka pun sering menjual kupon berasnya untuk menghindari pajak pengiriman beras berikutnya dari pemerintah ( pajaknya 40% – 60% yang harus ditanggung oleh daimyo  sesuai dengan panen dan dibayar dalam bentuk beras )

Dengan adanya sistem kupon ini, merupakan solusi yang sangat efektif dijalankan dalam perdagangan.
Kupon beras yang dijual untuk menghindari pajak pengiriman berikutnya inilah yang menjadi “world first future contract

Kupon beras biasa disebut sebagai kupon “beras kosong” ( dimana beras tidak dimiliki dalam bentuk phisik sesungguhnya )


Munehisa Homma

Dari latar belakang inilah lalu kemudian muncul seseorang yang bernama Munehisa Homma (1724 – 1803 ).

Homma merupakan anak bungsu dari seorang saudagar kaya di Jepang. Ia kemudian ditunjuk untuk meneruskan bisnis keluarganya pada tahun 1750. Homma memulai kegiatan berdagang berasnya di perdagangan local dengan kota pelabuhan yang bernama Sakata, yang merupakan area pusat untuk
mengumpulkan dan mendistribusikan beras.

Dalam istilah candle stick terdapat istilah “Sakata’s rules”, sebutan ini ditujukan kepada Homma atas kepiawainya dalam memahami pergerakan pasar. Dari hal tersebut kemudian Homma juga dikenal sebagai “God of the market”.

Dengan modal pengetahuannya ini Homma terjun kedalam transaksi perdagangan beras terbesar di Osaka yaitu di Dojima dan memulai transaksi perdagangan berasnya hingga dia menjadi popular di masa depannya.

Kekuasaan Homma sangat mempengaruhi harga pasaran beras, ia mengumpulkan laporan cuaca tahunan dan menganalisa transaksi perdagangan beras di Yodoya ( perdagangan beras Dojima di Osaka ) demi mempelajari psikologis dari para investor.

Bahkan ia juga menempatkan para pekerjanya diatap dengan bendera untuk mengirim sinyal perdagangan dari Osaka hingga Sakata.

Dengan ketekukan dan keteladanan Homma, ia berhasil mendominasi perdagangan di Osaka. Setelah itu, Homma mulai mengembangkan sayapnya di pasar Regional Edo ( yang sekarang dikenal dengan Tokyo ).

Keberuntungannya sangat berlipat ganda, bahkan konon banyak sekali yang mengatakan keuntungan yang didapat oleh Homma pernah mencapai 100 kali berturut-turut.

Nama besar dan rasa hormat orang-orang di Edo kepada Homma dituangkan dalam lagu :

“Jika di Sakata ( kota tempat tinggal Homma ) bersinar, maka berawan di Dojima ( perdagangan beras Dojima di Osaka ) dan hujan di Kuremae ( perdagangan Kuremae di Edo ).”

Dengan kata lain jika terdapat panen beras yang bagus di Sakata, harga beras turun diperdagangan beras Dojima, dan harga beras jatuh di Edo.

Lagu ini menceritakan betapa besarnya pengaruh kekuasaan Homma dan strateginya di pasar perdagangan beras.

Kedepannya Homma menjadi konsultan bagi pemerintah dan diberi gelar samurai. Ia meninggal pada tahun 1803. Sebelum meninggal, Homma sempat menulis buku yang diperkirakan ditulis pada tahun 1700-an yang berjudul “Sakata  Senho  dan Soba Sani No Den”. Buku ini menceritakan tentang prinsipnya berdagang, seperti yang ia terapkan dalam perdagangan beras.

Buku tersebut sangat mempengaruhi metodologi dan sejarah candlestick di Jepang dan hingga sekarang telah menjadi metode paling popular dalam transaksi bursa saham melalui pendekatan analisa teknikal.

Sunday, February 8, 2015

Jenis Trend Forex

Istilah “trend” dalam kehidupan sehari-sehari sering digunakan untuk mengungkapkan keadaan dimana suatu hal sedang digemari atau sedang menjadi perhatian kebanyakan orang. Selain kaitannya dengan fashion, trend pun memiliki kaitan erat dengan market business khususnya forex trading. Berbagai ungkapan seperti “Don’t fight the trend”, “Follow the trend”, dan “Trend is friend” menggambarkan betapa pentingnya pemahaman akan trend ini.
Trend dalam forex berarti suatu kecenderungan atau kondisi dimana terdapat satu jenis pergerakan yang mendominasi chart dan cederung berlanjut. Atau bisa dikatakan pula sebagai pergerakan harga secara menyeluruh (dilihat dari pojok kiri menuju pojok kanan chart).

BEARISH

trend bearish forex

Adalah kondisi pergerakan harga yang menurun dan memiliki kecenderuangan untuk terus berlangsung menurun sampai terjadinya pembalikan arah

BULLISH

trend bullish forex

Adalah kondisi dimana pergerakan harga memiliki kecenderungan untuk terus bergerak ke atas.

SIDEWAYS

sideway forex trend

Adalah kondisi pergerakan harga yang cenderung untuk bolak balik naik turun dalam rentang harga tertentu.Hal ini menunjukan bahwa para trader sedang menunggu konfirmasi ataupun sedang mengalami kebimbangan.

CHAOS

Adalah kondisi dimana gerakan harga tidak membentuk sebuah trend dan tidak beraturan. Hal ini sering disebabkan oleh tidak adanya berita ekonomi yang dirilis pada hari itu.Sehingga para tarder kecil terombang ambing oleh trader besar.

Jenis Analisa Forex


ANALISA FUNDAMENTAL

Analisa Fundamental merupakan sebuah analisi sekuritas dengan memakai data-data fundamental serta beberapa faktor eksternal yang mempunyai hubungan dengan sebuah perusahaan atau badan usaha terkait. Maksud dari data fundamental di sini adalah data keuangan, siklus bisnis, data pangsa pasar, dan sejenisnya. Sementara yang dimaksud dengan data eksternal yang memiliki hubungan dengan perusahaan adalah suatu kebijakan pemerintah,tingkat dari suku bunga, inflasi, dan sejenisnya.

Diperlukan untuk mempertimbangkan data tersebut supaya menghasilkan sebuah analisis penilaian dari suatu badan usaha maupun perusahaan untuk adanya kesimpulan yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut layak atau tidak dibeli sahamnya. Jika perusahaan memiliki nilai mahal atau disebut overlued, itu berarti saham perusahaan tersebut dianggap bahwa nilainya lebih tingggi jika didasarkan dari analisa fundamental. Jika terjadi sebaliknya, berarti saham tersebut tetap layak bisa dibeli tapi dengan harga yang murah.

Analisa fundamental memiliki jangka waktu yang panjang, sebab analisis ini menggunakan data histories (laporan keuangan dari perusahaan dan memakai data masa depan  yang terdiri dari estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahan pada ekonomi yang akan terjadi di masa depan, serta beberapa estimasi lainnya yang bisa mengakibatkan pengaruh terhadap kinerja dan masa kelangsungan hidup perusahaan. Walaupun memakai pendekatan kuantitaf di dalam proses menganalisinya, kebanyakan variable ditentukan oleh judgement, semisal tingkat pertumbuhan dari perusahaan yang akan datang. Hal ini berakibat menjadikan hasil yang berbeda walaupun beberapa orang memakai metode dari analisa fundamental walaupun caranya yang sama.

Analisa fundamental bisa digunakan dalam jangka panjang, tapi sering kali masalah yang dihadapi oleh para investor adalah masalah timing dan juga informasi. Karena para investor tidak semua mendapatkan informasi lengkap sehingga bila hanya mengandalkan dari system analisa fundamental sendiri, maka bisa terjadi suatu kesalahan investasi yang berakibat berkurangnya informasi atau juga kesalahan pada timing sehingga mengakibatkan saham yang telah dibeli harganya menjadi mahal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut jika terjadi dapat dilihat melalui pergerakan bursa atau saham tersebut lewat analisi teknikal agar dapat menentukan sinyal beli dan sinyal jual beli atau disebut sinyal transaksi. Dengan menggabungkan kedua analisis tersebut dengan benar dan tepat maka akan dicapai hasil capital gain yang maksimum.

Analisa fundamental merupakan analisa yang hanya mengandalkan pada berita yang sedang terjadi di market dunia. Kandungan yang terdapat di dalam berita forex atau berita ekonomi ini merupakan penggerak emosi para market trader untuk bisa menentukan nilai mata uang, saham, dan instrumen lainnya. Contohnya salah satu adalah kenaikan suku bungan pada Bank Sentral oleh The Fed (bank sentral US) dapat mengakibatkan menguatnya mata uang Dollar. Dengan naiknya harga dari petroleum akan menarik saham-saham yang ada hubungannya dengan komoditas.

ANALISA TEKNIKAL

Analisa teknikal adalah analisa untuk menentukan arah pergerakan harga dimasa depan dengan menggunakan grafik data masa lalu dan data sekarang.

Analisa teknikal fokus pada Harga.Karena harga adalah refleksi transaksi antara penawaran dan permintaan dari para trader.

Jika harganya naik ini menunjukan banyaknya permintaan dibandingkan penawaran.juga sebaliknya jika haranya turun ini menunjukan terlalu banya penawaran dibandingkan dengan perminataan .

Analisa teknikal yang baik adalah analisa dengan cara yang simple.karena semakin rumit sebuah analisa ,terkadang membuat bingung seorang trader dalam mengambil keputusan.

Karena fokus pada harga, analisa teknikal dapat menjawab pertanyaan “ Ada apa dengan harganya? Kemana akan bergerak?”

Inti dari menganalisa secara teknikal adalah anda akan memprediksi arah grafik market dengan cara membaca pola candlestick , pola chart , indikator , support , resistence , garis trend dan lainnya .

Setelah anda mengetahui prediksi arahnya , selanjutnya segera ambil keputusan untuk melakukan transaksi. 




Jenis Grafik Forex

Dalam Forex ada tiga macam grafik atau chart yang dapat kita analisa untuk menghasilkan keputusan .yaitu :

Bar Chart

Bar Chart forex metatrader

Bar Chart adalah grafik yang terbentuk dari kumpulan batang harga yang memberikan kita informasi berupa Harga Pembukaan (open), Harga Tertinggi (High) , Harga Terendah (low) dan Harga Penutupan (close) .
Bar Chart bias dikatakan lebih komplit daripada Line Chart karena dengan hanya 1 (satu) bar chart saja sudah memberikan informasi yang cukup untuk mengambil keputusan.

Candlestick Chart

candlestick chart forex metatrader

Candlestick Chart adalah grafik yang terbentuk dari kumpulan harga yang berbentuk batang lilin. Tidak jauh berbeda dengan Bar Chart ,didalam candlestick chart kita amemperoleh informasi tentang Open,High,Low dan Close dari periode tertentu.Hanya saja bentuknya berbeda dengan Bar Chart,Bentuk dari candle stick chart lebih gemuk.

Line Chart

line chart forex metatrader

Line chart adalah grafik yang ditunjukan dengan sebuah garis . Garis ini diambil dari harga penutupan pada periode tertentu.
Line Chart biasanya tidak dapat dijadikan acuan untuk mengambil keputusan,kecuali dikombinasikan dengan indikator .